Jumat, 07 Desember 2012

IKLAN MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN | KIBLAT KONSUMEN



 PENGARUH  IKLAN TERHADAPA PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN
Tiada hari tanpa iklan ,setiap  menit dimanapun kita berada , kita menerima pesan yang berbau iklan,  di   sepanjang jalan raya  yang kita lalui saat kita beraktifitas apapun, dikanan kiri nya sepanjang jalan tersebut  kita sudah seperti di hutan Reklame/Iklan (Merek Toko,Hotel,Rumah makan,Baleho,spanduk,banner  umbul-umbul, dll) .bahkan saat kita baru bangun tidur pun ,saat kita  melihat barang-barang disekitar  tempat tidur kita,  barang-barang tersebut sudah di branding merek tertentu.

Begitu banyak iklan yang muncul di TV ,setiap jam ,setiap acara selalu di penuhi  tayangan Iklan.Iklan di telivisi sudah memasyarakat,bahkan cenderung membius.jika melihat pengaruhnya ,dampak iklan itu sendiri bisa positif dan bisa negatif tergantung siapa audiennya dan bagaimana menafsirkan yang tersirat dalam tayangan iklan tersebut.

Iklan memang dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap merek yang di komunikasikan. Pengaruh iklan terhadap konsumen sangat variatif,mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang di maksud sampai mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal bahkan fanatik  terhadap merek  tersebut.

Berkaitan dengan pengaruh iklan terhadapa perilaku pembelian konsumen ,SurveyOne telah melakukan survey mengenai pengaruh iklan/promo terhadap keputusan konsumen dalam membeli merek  atau  produk .Survey yang melibatkan 1.800 responden ini menunjukan adanya pengaruh iklan terhadap keputusan konsumen dalam membeli merek/produk.


  1. Sebanyak  37,6% responden menyatakan ,pengaruh iklan dalam perilaku pembelian adalah besar dan sangat besar .
  2.  Sebanyak  55.30%  responden yang menganggap pengaruh iklan terhadap keputusan dalam pembelian merek /produk biasa saja atau bahkan kecil.sekitar separuh responden merasa biasa saja.
  3. Sebanyak 7% mengatakan pengaruhnya kecil dan sangat kecil

Iklan adalah salah satu komponen Marketing Mix yang umum dilakukan oleh perusahaan.Bahkan kegiatan iklan di anggap sangat penting  jika ingin produknya sukses di pasar.Tak heran setiap tahun,bahkan  setiap Lounching new product ,perusahaan mengabisan ratusan juta bahkan  puluhan milyar untuk pengeluaran biaya iklan.

Kondisi persaingan yang sangat ketat membuat biaya iklan bertambah setiap tahunnya.Perusahaan berlomba –lomba untuk meningkatkan awarenes produknya dimata konsumen dan membuat iklan untuk membuat posisi yang menguntungkan di pasar.

Untuk menghasilkan iklan yang efektif sekaligus bisa “membius” publik,tentunya di butuhkan strategi perancangan yang matang.Bukan Cuma tampilan fisik atau visual yang wah,tapi juga mampu mengkomunikasikan pesan atau message yang tersembunyi.Artinya ,mampu memadukan pesan yang ekplesit dan pesan yang implisit.Disinilah,dibutuhkan strategi cerdas dan bijak agar pesan yang dikedepankan bisa di tangkap dalam durasi waktu tertentu,untuk strata sosial dan umur yang bervariasi.

Jika dilihat dari sisi umur responden ,anak muda gampang terpengaruh iklan.Dan kecenderungannya ,semakin tua umurnya semakin kecil terpengaruh oleh suatu iklan dalam memutukan membeli suatu merek/produk.Kemudian kalau dilihat dari SES,semakin tinggi level SES ,semakin kuat pula pengaruh iklan terhadap keputusannya dalam memberli merek/produk.Kecenderungan ini lebih disebabkan oleh faktor daya beli.

Gambaran perilaku ini hampir sama denagn gambaran perilaku pembelian yang dipengaruhi aktifitas promosi berupa sampling product,yaitu :

a) Sebanyak 39% responden mengatakan bahwa sampling product berpengaruh besar dan sangat besar  terhadap keputusan dalam membeli suatu merek /produk.

b)Sementara hampir 60% responden mengatakan pengaruh sampling terhadap perilaku pembelian konsumen dianggap biasa saja atau kecil.

Lalu bagaimana dengan pengaruh iklan yang di angap menyebalkan? Apakah iklan yang menyebalkan itu menjadikan konsumen  lantas  tidak mau membelinya? Hasil survey memang menunjukan,Bahwa :

a) Ada konsumen yang tidak mau membeli suatu produk karena iklan produk tersebut menyebalkan (28.8%)

b) Sebanyak 71.2% responden  akan tetap membeli produk tersebut walaupun iklannya menyebalkan 

.Malahan,terkadang justru sekarang ini iklan yang menyebalkan ini malah yang sering di ingat konsumen.

0 komentar:

Posting Komentar