MENGELOLA MEREK AGAR TIDAK JADI MEREK HITAM / MEREK ABU-ABU
Marketer harus paham benar bahwa membangun dan mengelola Merek bukan
sekedar menempeli produk dengan nama sesuka hatinya ,membuat tagline,dan
mengiklankan merek dengan sembarang endorser , namun merek merupakan kumpulan
Marketing Mix ( 4P yaitu Product , Price, Place, promotion), dan
astribut-astribut merek lainnya yang
harus di maintenace,di kelola,dibangun,dan dikomunikasikan ke khalayak dengan
baik .
Oleh karena itu ,melahirkan merek tidak hanya butuh waktu sehari / sebulan
/ setahun tapi memperlukan perjuangan selamanya.Kesalahan mengkomunikasikan
merek ,kesalahan memilih endorser yang
mengiklankan merek,termasuk cara yang
salah menghadapi komplain customer ,
bisa membunuh merek itu sendiri.
Kampanye
negatif pada dasarnya bisa terjadi akibat kesalahan internal pemilik merek ,dalam
mengelola dan mengkomunikasikan nya,namun,bisa juga disebabkan oleh
strategi competitor yang setiap saat
mencari kelemahan yang bisa di manfaatkan.
Menanggapi kompalin customer
tentu menjadi kewajiban pemilik merek,untuk dengan segera mencari akar
masalahnya dan memberikan Win-win solusi ke customer yang komplain,akan lebih
baik jika ada masalah bawaan di produk yang bisa berakibat membahayakan
keselamatan customer,sebaiknya pemilik merek dengan cepat menarik produk
tersebut dipasaran dari pada dikomplain lebih besar,ini bisa lebih fatal
akibatnya ,
Misalnya di dunia otomotif hampir semua merek mobil sudah pernah
melakukan penarikan produknya,untuk perbaikan bengkel/di dealer-dealer mereka,sekarang ini pemilik merek hampir semuanya
mempunyai layanan customer lengkap dengan Call center nya .jika tidak merek
tersebut akan mati suri bahkan bisa mati selamannya.
Strategi komunikasi yang tepat
sangat membatu pemilik merek mengatasi komplain customer .jangan segan-segan
melibatkan pihak ke tiga misalnya :Konsultan,Regulator,para pakar dsb dalam
menjawab berbagai masalah yang terjadi .
Jika terjadi komplain pelanggan jangan
langsung reaktif mengatakan” tidak “atau” itu bukan kesalahan kami” Jika tidak
ingin merek tersebut mati suri bahkan bisa
masuk keranah hukum.Kesalahan komunikasi bisa berakibat fatal,bisa
menjadi merek HITAM di benak customer.
0 komentar:
Posting Komentar