MEMBANGUN POSITIONING DIBENAK KONSUMEN | PERSEPSI YANG ADA DI MASYARAKAT

POSITIONING IS ABOUT COMMUNICATION WITH MARKET

“POSITIONING IS NOT ABOUT  WHAT YOU DO TO PRODUCT,POSITIONING IS WHAT YOU DO THE MAIND OF THE PROSPECT...” (JACK TROUT AND AL RIES)

Banyak sekali produk yang  setelah di komunikasikan ke konsumen,baik  via TV Comm atau via media lain ,ternyata di benak konsumen  mempunyai makna  posioning  sendiri , berbeda dengan positioning yang di inginkan oleh perusahaan yang membuat produk  ,selama  positioning tersebut punya citra baik,tidak keluar dari pakemnya  dan bisa meningkatkan penjualan biasanya perusahaan akan mengadopsi positioning baru tersebut.

Misalnya : Mobil Merek Volvo yang di asosiasikan mobil pejabat,

                Minuman ber Energi di asosiasikan Minuman menambah kekuatan /kejantanan Pria.

Positioning adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam dunia marketing,perang pemasaran yang sesunguhnya baru di mulai pada tahap ini.dimana manager harus bisa menanamkan citra,imajinasi,persepsi dan rasa pada product yang di pasarkan melalui proses komunikasi yang baik.

Rhenald kasali guru besar manajemen pemasaran Universitas Indonesia, mengatakan positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki  jendela  otak konsumen,agar produk/jasa/merek kita yang mengandung arti tertentu yang dalam  beberapa segi mencerminkan  ke unggulan terhadap produk/jasa /merek dalam hubungan yang asosiatif.

Dari definisi ini diketahui bahwa positioning bukanlah merupakan cara yang dilakukan untuk menghasilkan produk,tetapi positioning adalah sesuatu yang dilakukan pada pikiran konsumen.Berbicara tentang pikiran konsumen tentu bukanlah hal yang mudah bagi seorang marketer untuk mempengaruhinya.Apalagi di zaman Internet seperti sekarang ini .konsumen kebanjiran informasi ,dimana setiap detik selalu produk baru. Bagaimana usaha Maeketer agar merek/produk nya dipersepsi secara kuat dan berbeda di benak konsumen.

JahjaB.Soenarjo ,Chief Consulting Dirextion,Mengatakan, “ Gagal tidaknya positioning tergantung pada komunikasi pemasarannya” dan hal utama yang harus di perhatikan adalah “Being what” yang akan di sampaikan agar menjadi asosiasi yang kuat bagi meek yang di dukung dengan diferensiasi  dan komunikasi pemasaran .

Salah satu saluran komunikasi yang sering digunakan adalah lewat iklan di media massa,yang mana iklan ini akan di konkritkan lagi dengan slogan dan Tagline untuk menggambarkan posisi produknya.sehinga tidak heran jika yang terjadi adalah perang slogan dan Tagline sesama competitor.

Misalnya,Air Asia yang memosisikan diri sebagai Low cost airline dan mengkomunikasikan nya dengan tagline  “Setiap orang bisa terbang” Kalimat ini di munculkan pada setiap iklan Air Asia sehinga jika ada yang menyebutkan “Semua orang bisa terbang “ maka yang terbayang di benak konsumen adalah Air Asia dengan tiket murahnya.

Bagaimana melakukan positioning yang baik ? Secara garis besar,ada dua pendekatan yaitu  :

1) Specifikc positioning  

Merupakan cara yang dilakukan dengan menciptakan hubungan antara produk dengan astribut kunci dan manfaat produk di benak  konsumen.misalnya,Pepsoden dengan Zincitrat dan Triclosan yang di anggap mampu memelihara kesehatan gigi dan gusi.

2) Competitive positioning

Merupakan cara bagaimana merek di posisikan sebagai sesuatu yang relatif terhadap pesaing.misalnya,Minyak goreng Tropical yang di posisikan minyak goreng yang di buat dengan dua kali penyaringan yang lebih sehat dari competitornya.

Selain dua pendekatan tersebut diatas ,Marketer harus tahu posisi produk yang di hasilkan didalam benak konsumen.Marketer harus melepas egonya dan biarkan konsumen menilai berdasarkan kaca mata mereka,kalau ternyata berbeda tapi justru lebih baik Way not...?

Misalnya seseorang mau membeli mobil keluarga ,Mereka  memutuskan membeli Suzuki  ERTIGA, Mengapa ERTIGA?Karena menurut  Mereka  ERTIGA  model baru yang bisa memenuhi kebutuhan mereka .Berarti di benak konsumen Mobil Suzuki Ertiga adalah mobil keluarga dengan model terbaru.

Besarnya fungsi dan peranan positioning ,membuat para marketer berlomba-lomba membuat iklan-iklan yang menarik untuk produk mereka dan tidak sedikit juga dari mereka yang mengubah tema iklan mereka setiap bulannya.Tujuannya semata-mata agar bisa membangun sebuah sebuah emosi dan persepsi konsumen sehinga penjualannya meningkat dan merek mereka akan bertahan selamanya ,walaupun di gempur  habis-habisan oleh competotor-competitornya.