Selasa, 25 Desember 2012

STRATEGI MENCARI KANDIDAT HANDAL | KARYAWAN PROFESIONAL(Bag 3)

STRUKTUR INTERVIEW
Amati-Catat-Klasifikasi-Evaluasi

AMATI
Hati-hati dengan prasangka yang kita miliki. Kita harus senetral mungkin dalam melakukan wawancara.
·         Efek Stereotipe
Kecerundungan untuk berasumsi bahwa karena kandidat rapi, bersih, apik, murah senyum, dan setuju dengan kita, atau berbagi opini atau minat yang sama, bahwa dia juga jujr, pandai, penuh inisiatif, memiliki kepemimpinan yang kuat dan ide yang kreatif.

Sebaiknya kandidat yang tidak rapi yang hidungnya perlu dibersihkan dan rambut perlu dicuci atau kuku dirapikan,yang sepatunya tidak disemir dan berbicara tidak jelas dinilai sebagai tidak jujur,bodoh,pasif,pengikut dan tidak memiliki imajinasi.

·         Kesalahan Logis

Ketidakmampuan untuk membedakan  antara dua kriteria yang mirip hingga penilaian yang sama diberikan untuk keduanya. Ada beberapa kemampuan yang sepertinya berhubungan secara logis, namun nyatanya lebih sering tidak berhubungan. Contohnya : kandidat yang berpikir dan berbicara cepat tidak selalu memiliki tingkat kecerdasan tinggi.

·         Efek Halo

Ini adalah kecerundungan untuk berasumsi bahwa karena seorang kandidat memiliki kemampuan yang baik dalam salah satu aspek wawancara maka dia juga akan baik dalam hal lain. Contoh : Seseorang yang memiliki kualifikasi pendidikan yang tinggi cenderungdianggap ( apapun bukti yang ditujukan ) memiliki keterampilan sosial yang baik.

·         Kesalahan Cermin – Pantulan

Kecerundungan untuk menganggap bahwa orang yang memiliki kemampuan yang unggul adalah yang memiliki kemiripan kemampuan dengan pewawancara. Contoh : Kadang seorang pewawancara mengatakan demikian :
“Saya tahu saya hebat,untuk itu agar menjadi hebat,dia harus seperti saya.” Juga sebaliknya-Kesalahan Kontras-juga perlu dikenali dan ditangani.

KESAN PERTAMA :
Prasangka pewawancara terhadap seseorang dapat menghalangi penilaian selanjutnya  terhadapa kandidat .Pewawancara perlu menunda penilaian terhadap seseorang di awal wawancara sampai seluruh wawancara usai .

·         Ekpresi wajah

Beberapa ekpresi wajah dapat di kendalikan oleh pewawancara.Namun seringkali,lebih mudah untuk tersenyum secara sadar kepada seseorang dari pada menyembunyikan kekesalan diwajah kita.(Ekpresi senyum ,menerawang,mencibir,dll) lebih dapat dikendalikan dari pada menyempitkan mata ,mengeryitkan dahi,dll ,bahkan pada saat kita memalsukan ekpresi kita,tak dapat di hindarkan bahwa tubuh yang lain mengungkapkan kesan kita.

·         Kontak mata

Keseimbangan kontak mata saat menulis dan menatap mata kandidat.Tak pernah menatap mata kandidat terkadang menyebabkan ketidaknyamanan karena kandidat merasa tidak dihargai.Sebaliknya menatap dalam waktu lama ,dapat menyebabkan kandidat merasa bahwa pewawancara secara agresif mencari sesuatu yang belum ia ungkapkan.

·         Bahasa tubuh :

·        Isyarat yang menghambat
Adalah pertanda bahwa seseorang melindungi dirinya dari situasi sosial tertentu.Biasanya melibatkan penyilangan tangan di dada.

·         Gestur
Menunjuk,mengepalkan tangan dll,semua adalah isyarat ancaman yang jelas  yang terlihat sebagai agresi adalah yang ditunjukan langsung kepada tubuh sendiri seperti menepuk diri sendiri.Kegiatan lain seperti menggaruk,memainkan perhiasan ,menggigit jari,dapat menjadi perilaku negatif.

·        Nada suara

Penyampaian yang lambat berkesan bimbang atau penuh perhitungan.Nada tinggi kadang di asosiasikan dengan amarah.

MENCATAT

Catatan sangat penting untuk pengambilan keputusan secara obyektif dan harus dilakukan secara terbuka.Perlu dihindari memberikan pertanda kepada kandidat.Mereka mungkin akan menyampaikan informasi sensitif dan tiba-tiba berhenti jika pewancara mencatat dengan seksama.
Walau catatan wajib dilengkapi,menulis perlu dijaga sedemikian rupa untuk memastikan hubungan tidak rusak.Kembangan tulisan kecil kita: singkatan,lingkaran dan panah,Frase kunci dan steno pribadi adalah beberapa di antaranya.

KLASIFIKASI

Klasifikasi adalah mengidentifikasi bukti perilaku kedalam domain yang tepat.Bukti perilaku adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh kandidat atau dikatakan pada situasi tertentu.Bukti ini harus di alokasikan berdasarkan kompetensi yang tepat ,sebelum evaluasi yang merupakan fase ke –empat dari wawancara perilaku.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

·    Klasifikasi bukti perilaku pada tiap kreteria seleksi,Apa yang sebenarnya mereka lakukan atau katakan pada situasi tertentu mereka telah alami.Bukan apa yang akan mereka lakukan?

·    Kumpulkan bukti.Contoh terkini adalah indikator yang baik.Carilah pola dari bukti-bukti perilaku   tersebut.Telaah pula perilaku negatif yang akan berdampak serius pada kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaa.

Ingatlah bahwa semua orang memiliki kelemahan,tentukan apakah kita dapat mentolerir untuk pekerjaan tersebut?

0 komentar:

Posting Komentar